Contoh kalimat Majas Alegori dan pengertian - Majas alegori yaitu salah satu bentuk atau serpihan dari majas pertentangan. Majas jenis ini sama dengan majas berlebihan yang juga merupakan majas pertentangan. Untuk membahas ludang kecepeh lanjut wacana teladan dan pengertiannya mari kita bahas bantu-membantu pada ulasan di bawah ini.
Majas Alegori
Majas alegori yaitu salah satu bentuk dari majas kontradiksi yang mengutarakan sebuah pernyataan dengan memakai kiasan. Majas alegori berbeda dengan majas simile yang juga mengunakan perumpamaan dalam pernyataannya. Namun bedanya majas alegori selalu diungkapkan dalam bentuk kisah maupun uraian. Majas ini pun bersifat ludang kecepeh kompleks dari majas simile alasannya pengungkapannya ludang kecepeh rinci.
Contoh Majas Alegori
- Wanita itu bagaikan tulang rusuk laki-laki yang terpisah dari tubuhnya. Tidak bisa dibengkokan apalagi diluruskan bila dipaksa maka akan patah. Begitu pula laki-laki harus mencurahkan perhatiannya kepada perempuan dengan sepenuh hati bila tidak ingin tulang rusuknya patah.
- Kesuksesan itu layaknya puncak mount everest yang tidak ringan dan sepele digapai dan tidak tiruana bisa menggapainya. Perjalanan menuju puncak sama dengan proses dalam kesuksesan yang jatuh bangun. Namun knorma dan susila dipuncak juga tidaklah memperringan dan sepele, alasannya harus bertahan dari deru angin dan rendahnya suhu udara bila tidak bisa bertahan maka akan tergelincir ke jurang.
- Masa kemudian yaitu senjata untuk berperang di masa depan. Knorma dan susila seseorang mengalami kegagalan maka kegagalan itu harus dijadikan pelajaran untuk bertarung di kejamnya masa depan.
- Ibu yaitu sosok malaikat konkret yang selalu engkau jumpai. Jika kamu menuruti tiruana perintahnya maka ia akan berdoa kepada Allah SWT supaya engkau selalu mandapat lindungan dan keberuntungan. Namun knorma dan susila kamu membangkang dan melawannya maka jangan salahkan ibu meski beliau tidak memintanya engkau akan hidup tidak ringan dan sepele suatu hari kelak.
- Waktu itu meludang kecepehi hewan dan makhluk hidup buas yang sanggup memakan apapun di dunia ini. Jika kamu tidak berlari maka kamu akan dimakannya. Batu besar, pohon besar, bumi, langit dan apapun itu akan dimakan tanpa dimuntahkannya kembali. Oleh alasannya itu bila kita sering memmenghilangkan waktu maka jangan menyesal bila waktu yang akan merenggut kita.
- Dunia itu tak ludang kecepeh dari daerah persinggahan. Manusia hanya sementara dan akan melaksanakan perjalanan yang masih sangat jauh. Di dalam daerah persinggahan ini insan diperintahkan untuk mencari bekal yang akan dibawa melanjutkan perjalanan. Bekal bukan makanan, minuman, obat-obatan namun bekal kita yaitu pahala ibadah serta kebaikan yang akan menuntun kita pada kehidupan yang hakiki.
- Dahulu menggenggam dunia merupakan hal mustahil. Namun dikala ini hal itu menjadi kenyataan. Internet yaitu caranya dan smarthphone menjadi alatnya. Maka dengan menggenggam smartphone berarti kita telah menggenggam dunia alasannya kita sanggup melihat apapun yang ada dunia.
- Kita tiruana terlahir bagai selembar kertas putih. Tanpa noda, tanpa coretan sedikitpun. Maka goreskan tinta pada yang harmonis pada kertas putih supaya menghasilkan coretan yang indah. Begitu halnya orang bau tanah yang diwajibkan untuk memmemberikankan pendidikan serta mengajarkan anak supaya anak menjadi orang yang mempunyai kegunaan suatu hari kelak.
- Senjata paling kejam di dunia yaitu lidah. Lidah itu tajam seribu kali dari pedang. Lidah yang terasah bisa memmemberikankan penderitaan. Lidah yang tak terjaga bisa mengunus hati namun takkan membunuh hanya menyiksanya saja. Maka dari itu jaga perkataan supaya tak menyakitkan orang lain sehingga tidak mengakibatkan dendam.
- Kecantikanmu benar-benar mengusik hatiku. Knorma dan susila melihatmu mataku sekejap mataku tertahan. Lalu mengirimkan pesan ke otakku bahwa kamu yaitu belahan jiwaku. Lidahku terlipat tanpa sepatah kata sanggup terucap. Semoga kamu yaitu obat bagi kesendirianku.
- Knorma dan susila seseorang berbohong sama saja ia sudah meminum seteguk racun. Knorma dan susila ia kembali berbohong maka ia minum seteguk racun lagi begitu seterusnya sampai sang pembohong terbujur kaku tanpa ada pembelaan akan kebohongannya.
- Jangan merasa paling cerdas sampai kamu bersombong. Diatas langit masih ada langit. Jika kamu berdiri di satu tudang kecepeng pantai dan lihatlah ke arah pantai yang sedang ramai orang. Begitu kecilnya orang-orang bila dilihat dari atas. Sama halnya dengan kita, janganlah bersombong alasannya intinya kita hanyalah kecil di bandingkan Allah SWT.
Nah itulah contoh majas alegori dan pengertiannya. Semoga sanggup menambah wawasan anda wacana kekayaaan bahasa kita. Sampai jumpa dan semoga sukses!
Advertisement