Hai sobat, kini kita membahas ihwal biografi seorang jagoan ya. Sebelumnya apa yang kalian ketahui ihwal biografi ? biografi merupakan menceritakan riwayat hidup atau menceritakan pengalaman hidup ihwal diri sendiri atau orang lain. Nah kini kita akan membahas siapa sih jagoan yang akan kita bahas dalam artikel ini ?
Biografi Mohammad Hatta
Siapa yang tidak mengenal salah satu jagoan atau tokoh Proklamator Indonesia ini kadab masanya bersama Presiden Soekarno. Mohammad Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukit tinggi. Di kota inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, dan meninggal kadab Hatta berusia delapan bulan. Dari sosok ibunya, Hatta mempunyai enam saudara perempuan. Hatta yaitu anak pria satu-satunya dari enam saudara lainnya.
Bung hatta mengejar pendidikannya di Belanda. Pada tahun 1921 Moh. Hatta datang di Belanda untuk mempelajari pada Handels Hoge School di Rotterdam. Tahun 1923 Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan). Dan Hatta pun memasuki jurusan aturan manajemen dan aturan negara dan dikala itulah terdorong minatnya yang begitu besar di bidang politik. Tahun 1930-1931, Hatta memusatkan atau konsentrasi pada diri untuk studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang kala De Socialist. Bung Hatta merencanakan untuk mengakhiri masa studinya pada pertengahan tahun 1932.
Pada bulan Juli 1932, Hatta kembali ke tanah air dan berhasil menuntaskan studinya di Negeri Belanda dan sesudah sebulan lalu ia datang di Jakarta. Antara final tahun 1932 dan 1933, Hatta mempunyai kesibukan utama, yaitu menulis aneka macam artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melaksanakan aneka macam acara politik, terutama pendidikan para kader politik di Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir. Soekarno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wapres Republik Indonesia.
Pada tangal 27 Nopember 1956, Bung Hatta mendapatkan sebuah gelar kehormatan aksejukis berupa Doctor Honoris Causa dalam ilmu aturan dari Universitas Gajah Mada (UGM) di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta memberikan pidato legalisasi yang berjudul “Lampau dan Datang”. Setelah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wapres RI, dia juga mendapatkan beberapa gelar aksejukis pada aneka macam sekolah tinggi tinggi. Di Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Bandung Bung Hatta di daulat sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memdiberikannya gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Dan di Universitas Indonesia (UI) memdiberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Dan pada dikala itu Bung Hatta pidato legalisasi dirinya berjudul “Menuju Negara Hukum”.
Bung Hatta, Sang Proklamator Kemerdekaan dan Wapres Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr. Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 14 Maret 1980.
Pendidikan yang ditempuh Bng Hatta;
1. Europese Largere School (ELS) di Bukit tinggi tahun 1916
2. Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang tahun 1919
3. H andel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang) di Jakarta tahun 1921
4. Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, di Rotterdam Belanda tahun 1932
Karir yang di dapatkan dia kadab masih hidup;
1. Bendahara di Jong Sumatranen Bond, Padang 1916 - 1919
2. Bendahara di Jong Sumatranen Bond, Jakarta 1920 - 1921
3. Ketua pada Perhimpunan Indonesia di Belanda 1925-1930
4. Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, di Berlin tahun 1927 - 1931
5. Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia tahun 1934 - 1935
6. Kepala Kantor Penasihat di pemerintah Bala Tentara Jepang, April 1942
7. Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) Mei 1945
8. Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 7 Agustus 1945
9. Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 17 Agustus 1945
10. Wakil Presiden Republik Indonesia pertama dilantik pada 18 Agustus 1945
11. Wakil Presiden yang merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan pada Januari 1948 - Desember 1949
12. Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag dan mendapatkan penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana tahun 1949
13. Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950)
14. Dosen Sesko Angkatan Darat, Bandung tahun 1951-1961
15. Dosen Universitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1954-1959
16. Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV ihwal persoalan korupsi tahun 1969
17. Ketua Panitia Lima yang bertugas memdiberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila tahun 1975
Advertisement