Contoh Kerangka Karangan, Cara Membuat dan Pengertian Tertidak ada yang kurang - Kerangkan karangan ialah suatu susunan rencana karangan yang akan dibentuk dan digambarkan secara garis besarnya yang nantinya akan dijabarkan satu persatu. Kerangka karangan juga dibentuk secara berurutan dan sistematis. Kerangka karangan berfungsi untuk mempermemperringan dan sepele orang untuk membuat karangan.
Fungsi Kerangka Karangan
- Berfungsi sebagai mempermemperringan dan sepele penulisan karya tulis supaya karangan terlihat ludang kecepeh berurutan dan sistematis.
- Berfungsi untuk mencegah pembahasan topik yang telah dibahas sebelumnya.
- Mencegah untuk membahas topik diluar tema utama.
- Mempermemperringan dan sepele penulis mencari isu baik berupa data perhiasan untuk metidak ada yang kurangkan karangan yang dibuat.
- Mempermemperringan dan sepele penulis untuk berbagi pandangan gres pokok antar paragraf.
Cara Membuat Kerangka Pikiran
1. Menentukan tema dan judul karangan
Tema merupakan langkah awal yang harus ditentukan sebelum membuat karangan. Tema juga akan menentukan menyerupai apa isi karangan yang akan dibentuk nantinya. Setelah tema ditentukan barulah bisa menentukan judul karangan biar isi dari karangan sanggup ludang kecepeh spesifik lagi.
Contoh:
Tema : Pendidikan
Judul : Wajib Belajar 12 Tahun
2. Mengumpulkan data dan materi yang akan dibahas
Setelah tema dan judul telah ditentukan maka langkah selanjutnya ialah mengumpulkan data-data dan materi yang terkait dengan tema yang telah diambil. Bahan maupun data sanggup berupa fakta maupun opini yang bersumber dari sumber yang jelas.
3. Mengembangkan kerangka karangan
Setelah materi dan data-data telah terkumpul maka hal yang harus dilakukan selanjutnya ialah berbagi data-data tersebut menjadi kerangka karangan yang dibagi menjadi beberapa paragraf. Dalam berbagi kerangka karangan hal yang penting dilakukan ialah melakukannya secara sistematis ataupun berurutan biar tak terdapat ketimpangan antara satu data dan data lainnya.
Contoh Kerangka Karangan
Tema : Pendidikan
Judul : Wajib Belajar 12 Tahun
1. Pengertian
1.1 Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia
1.2 Program wajib berguru 12 tahun
1.3 Pengertian wajib berguru 12 tahun
2. Pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun
2.1 Manfaat berguru 12 tahun
2.2 Manfaat berguru untuk generasi masa depan
2.3 Manfaat berguru untuk membuat jiwa pengusaha
3. Kendala Wajib Belajar 12 Tahun
3.1 Kurang kesadaran masyarakat melanjutkan pendidikan
3.1.1 Banyak siswa SD yang tak melanjutkan ke jenjang SMP
3.1.2 Banyak siswa Sekolah Menengah Pertama yang tak melanjutkan ke jenjang SMA
3.2 Kurangnya tenaga pengejar berpengalaman
3.2.1 Jumlah tenaga pengajar di kawasan terpencil tak mencukupi
4. Bantuan Wajib Belajar 12 Tahun
4.1 Bantuan Pemerintah
4.1.1 Kartu Indonesia Pintar
4.1.2 Fasilitas sekolah
4.1.2 Gedung sekolah
4.1.3 Perpustakaan sekolah
4.1.4 Bus sekolah
5. Manfaat Pendidikan Bagi Bangsa Indonesia
5.1 Menciptakan generasi muda yang bermutu dan berkharisma
5.2 Menciptakan generasi muda yang kompeten
5.2.1 Mampu bersaing di dunia kerja
5.2.2 Mampu membuat lapangan pekerjaan
5.3 Mengharumkan nama bangsa di dunia
Pengembangan Kerangka Pikiran
Wajib Belajar 12 Tahun
Pada dasarnya tiruana warga negara berhak mendapatkan pendidikan alasannya pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Hal tersebut menyerupai tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang". Dan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5 yang berbunyi, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi penilaian-penilaian agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Pasal tersebut sudah sangat menjelaskan bahwa setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dari dingklik sekolahan. Hal tersebut menjadi tolak ukur pemerintah melihat kondisi pendidikan yang ada ketika ini di Indonesia. Oleh alasannya itu pemerintah yang tadinya mewajibkan masyarakat untuk wajib berguru 9 tahun namun ketika ini telah dikembangkan menjadi kegiatan wajib belaajar 12 tahun. Wajib berguru 12 tahun merupakan langkah berani yang diambil pemerintah ketika ini guna membuat generasi bangsa yang ludang kecepeh bermutu dan berkharisma lagi.
Program wajib berguru 12 tahun ialah bentuk kepedulian pemerintah untuk membuat bangsa yang cerdas dan jauh dari kebodohan yang berlalu dan silam pernah sangat lekat dengan bangsa Indonesia. Dengan adanya wajib berguru 12 tahun tentunya sangat memberi manfaat demi membuat generasi masa depan yang ludang kecepeh baik dari ketika ini biar nantinya Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dari banyak sekali bidang. Selain itu wajib berguru 12 tahun juga memberi manfaat untuk merangsang dan menanamkan jiwa pengusaha bagi para generasi masa depan alasannya ketika ini pengusaha yang ada di Indonesia masih sangat kecil sekali jumlahnya. Oleh alasannya itu dengan adanya SMK (Sekolah Menengah kejuruan) dibutuhkan sanggup membentuk jiwa pengusaha pada generasi muda di masa mendatang.
Meskipun kegiatan wajib berguru 12 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah namun dalam perjalanannya hingga ketika ini masih menemukan banyak sekali rintangan. Kendala utamanya menyerupai disebutkan oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud bahwa kurangnya kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di kelas menengah menjadi rintangan yang sangat besar alasannya hal ini meliputi dari kesadaran masyarakatnya sendiri. Misalnya saja kebanyakan siswa yang telah lulus SD enggan untuk melanjutkan ke tingka Sekolah Menengah Pertama dan begitu pula dengan lulusan Sekolah Menengah Pertama yang sudah merasa puas dengan pendidikan yang telah diraihnya dan tidak mau untuk melanjutkan ke tingkat SMA. Faktor utama dari besarnya angka putus sekolah ialah biaya sehingga siswa ludang kecepeh menentukan bekerja dan membantu orang tuanya. Selain itu kurangnya tenaga pengajar juga menjadi rintangan yang amat berarti bagi pihak pemerintah. Jumlah sekolah yang sangat banyak membuat pemerintah kekurangan tenaga pengajar berpengalaman apalagi di daerah-daerah terpencil maupun kawasan perbatasan yang belum ada pembangunan yang signifikan di kawasan tersebut. Hal tersebut membuat tenaga pengajar dari luar kawasan enggan untuk menjadi tenaga pengajar di kawasan terpencil alasannya kurangnya sarana dan prasarana.
Saat ini pemerintah telah mengupayakan kegiatan wajib berguru 12 tahun dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dipegang oleh seluruh warga dengan kriteria tertentu atau yang mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKH). KIP sangat berkhasiat bagi siswa yang kurang bisa untuk memperoleh haknya sebagai pelajar antaranya memperoleh proteksi pakaian sekolah, buku sekolah dan sebgainya guna memperlancar kegiatan berguru mengajar siswa tersebut. Selain itu juga pemerintah telah menambah akomodasi sekolah menyerupai pembangunan kantor guru, laboraturium, perpustakaan dan sebagainya. Pemerintah juga dengan serius untuk membangun ataupun merenovasi gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak demi memperlancar kegiatan berguru dan mengajar. Selain itu pembangunan perpustakaan sekolah maupun perpustakaan kawasan dibutuhkan bisa menambah minat baca para siswa biar pengetahuan terus bertambah. Khusus untuk kawasan perkotaan atau yang bisa dijangkau oleh kendaraan bermotor terutama mobil, ketika ini pemerintah telah menyediakan bus sekolah untuk dipakai para siswa biar mempermemperringan dan sepele siswa untuk hingga kesekolahnya tanpa memakai kendaraan pribadi.
Harapannya sesudah kegiatan ini berjalan dan sebuah incaran telah tercapai maka generasi muda Indonesia di masa mendatang ludang kecepeh bermutu dan berkharisma dari banyak sekali aspek akdingin dan damaiik maupun non akdingin dan damaiik. Target yang dicanangkan pemerintah untuk wajib berguru 12 tahun ini ialah sebuah incaran jangka panjang yang sasarannya ialah seluruh masyarakat Indonesia pada jenjang umur 6-21 tahun. Hal ini menandakan bahwa antara 20-30 tahun lagi berharapnya sudah tercipta generasi yang kompeten dan bisa bersaing di dunia kerja. Selain itu juga berharapnya generasi muda yang ketika ini sedang menempuh pendidikan nantinya bisa menjadi wirausahawan yang bisa membuat lapangan pekerjaan.
Nah itulah teman gres kita simak tentang Contoh Kerangkan Karangan, Cara Membuat dan Pengertian. Semoga sanggup memberi manfaat dan hingga jumpa pada perjumpaan selanjutnya.
Advertisement