Contoh Puisi Singkat
Cinta jauh di pulau
(Chairil Anwar)
Amboi! jalan sudah bertahun ku tempuh
bahtera yang bersama kan meringkih!
mengapa ajal memanggil dulu
sebelum sempat berpeluk dengan cintaku
Daun-daun gugur lagi
(Iyut Fitria)
Bumi kembali menangis, dikala letusan itu muntah
meludang kecepehi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar
ada tangis murai memberikanuhan,
dan ada kegirisan terkurung daun-daun itu gugur,
daun-daun itu gugur lagi
rebah kepangkuan pertiwi
yang belum henti membalut luka
kemudian berjuta-juta usaha bergelora
seakan tak akan dihentikan
Jaring-jaring
(Pick Ardianto)
Kali ini
nelayan menebar jaring di laut
menangkap ikan
kali ini
yang kuasa menebar jaring maut
menangkap insan
Gadis Peminta-minta
(Toto Sudarto Bachtiar)
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
senyumnya terlalu infinit untuk kenal duka
tengadah padaku, pada bulan merah jambu
tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
ingin saya ikut, gadis kecil berkaleng kecil
pulang kebawah jembatan yang melulur sosok
hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
bangga dari kemayaan riang
Batu
(Sutardji C.B)
Batu mawar
kerikil langit
kerikil duka
kerikil rindu
kerikil jarum
kerikil bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?
dengan seribu gunung langit runtuh dengan seribu perawan hati tak jauh dengan seribu sibuk sepi tak mati.
Aku
(Chairil Anwar)
Kalau hingga waktuku
kumau tak seorang kan merayu
tidak juga kau
tak perlu
.....
dari kumpulan termenghilangkan
supaya peluru menembus kulitku
saya tetap meradang menerjang
luka dan bisa kubawa berlari
berlari
hingga hilang pedih perih
dan saya akan ludang kecepeh tidak peduli
saya mau hidup seribu tahun lagi.
Nah itulah teman kumpulan teladan puisi pendek yang sanggup dijadikan tumpuan yang menginspirasi teman tiruana. Pada pertemuan selanjutnya admin akan menyajikan teladan yang ludang kecepeh banyak lagi. Namun untuk perjumpaan kali ini cukup sekian dulu teladan puisi yang kami sajikan. Semoga sanggup membantu dan semoga sukses.
Advertisement