'/> Pengertian Dan 10 Pola Kalimat Majas Sinestesia Tertidak Ada Yang Kurang

Info Populer 2022

Pengertian Dan 10 Pola Kalimat Majas Sinestesia Tertidak Ada Yang Kurang

Pengertian Dan 10 Pola Kalimat Majas Sinestesia Tertidak Ada Yang Kurang
Pengertian Dan 10 Pola Kalimat Majas Sinestesia Tertidak Ada Yang Kurang
 Contoh Kalimat Majas Sinestesia Tertidak ada yang kurang Pengertian dan 10 Contoh Kalimat Majas Sinestesia Tertidak ada yang kurang
Pengertian dan 10 Contoh Kalimat Majas Sinestesia Tertidak ada yang kurang - Hay sobat disini saya akan memmemberikan sedikit ilmu wacana kalimat majas sinestesia, niscaya banyak di antar kalian yang masih galau wacana kalimat sinestesia. Seperti pada ulasan-ulasan sebelumnya, BBI sudah membahas banyak sekali jenis majas. Maka dari itu untuk ludang kecepeh metidak ada yang kurangi pemahaman sobat tiruana mari kita bahas wacana majas sinestesia, memberikankut penjelasannya. 

Pengertian Kalimat Majas Sinestesia

Kalimat Sinestesia atau majas sinestesia merupakan suatu kalimat yang mengalami perubahan pengertian dan klarifikasi kata disebabkan oleh adanya pertukaran tpendapat antara dua indra yang berbeda. Contohnya pada indra pendengar dengan indra peraba atau indra perasa dengan indra pengelihatan. 

Contoh Kalimat Majas Sinestesia

Berikut pola kalimat sinestesia:

1. Bambang pamungkas sanggup memasukan bola ke gawang dengan tendangan manis. 
Maksudnya pada “tendangan manis” ialah sebuah tendangan yang dilihat secara teratur bukan tendangan yang mempunyai rasa manis. Jadi, hal ini terjadai pertukaran antara indra penglihtan dengan indra perasa. 

2. Knorma dan adab sedang bercanda datang – datang muka ani berkembang menjadi pahit dan serentak diam. 
Maksudnya ialah pada kata ”pahit” bukan berarti muka ani mempunyai rasa pahit melainkan muka ani berubah dengan tidak yummy di lihat. Kaprikornus hal ini telah terjadi pertukaran antara indra penglihat dengan indra perasa.

3. Edi telah dikecewakan oleh sahabat dekatnya, sehingga beliau bersikap mirip kanebo kering. Maksudnya ialah pada kata “kanebo kering” bukan berarti mirip lap yang kering tetapi bersikap kaku yang diibartakan mirip kanebo kering. Hal ini terjadi pertukaran antara indra penglihtan dengan indra perasa. 

4. Mulutmu harimaumu. 
Maksud dari sebuah kalimat yang sering kita dengar bukan berarti lisan harimau tetapi mulutnya mirip harimau. Kaprikornus hal ini terjadi pertukaran antar indra penglihatan dengan perasa. 

5. Sekarang banyak sekali anak yang kecanduan smartphone mirip kecanduan narkoba lantaran tidak bisa jauh dari smartphonenya. 
Maksudnya ialah pada kata kecanduan narkoba bukan berarti anak kecanduan narkoba tetapi diibaratkan sperti kecanduan tersebut. Hal ini terjadi pertukaran antara indra penglihatan dan indra perasa.  

6. Bapak sedang murka marah dengan ibu dengan gaya burung berkicau. 
Maksudnya ialah pada kata “burung berkicau” berarti murka dengan serentetan kata yang tidak berhenti henti bukan berarti mirip burung yang berkicau. Kaprikornus hal ini terjadi pertukaraan antara indra pendengar dengan indra penglihatan. 

7. Suasana di dalam ruang rapat itu terdapat bunyi gemericih air yang deras sehingga pembicara satu tidak terdengar. 
Maksudnya pada kalimat “ gemericih air deras” ialah memberikansik terlalu keras bunyi yang sedang mengbrol. Kaprikornus hal ini terjadi pertukaran antara indra telinga dengan indra perasa. 

8. Orang bau tanah tidak baik kalau berbiacara berangasan dan seharusnya tidak bebricara berangasan depan anaknya bila tidak ingin berbicara kasar. 
Maksudnya pada kata berbicara berangasan ialah berbicara yang tidak yummy di dengar. Hal ini terjadi pertukaran antara indra telinga dengan indra perasa. 

9. Bunga mawar itu indah sekali, dan baunya pun sedap sekali sehingga saya ingin menanamnya dan ingin melihat keindahannya setiap hari. 
Maksudnya pada kata “baunya sedap” bukan wangi yang kita rasakan dengan lidah. Kaprikornus hal ini terjadi pertukaran antara indra penciuman dengan indra perasa

10. Seorang artis selalu ada salah satu yang melontarkan kata kata pedas dengan salah atu temannya atau fansnya sehingga menciptakan mereka serontak kaget. 
Maksudnya ialah pada kata yang beruoa “ pedas” hal tersebut bukan berarti pedas yang mempunyai rasa yang sanggup di rasakan oleh indra perasa melainkan ungkapan. Kaprikornus pada pola di atas terjadi pertukran antara indra perasa dengan indra penglihatan. 

Nah, jadi ini sobat pengertian dan pola kalimat sinestesia, memperringan dan sepele memperringan dan sepelean kalian paham dengan apa yang kami tuangkan dalam goresan pena ini. Sampai jumpa dan biar sukses. 

Advertisement

Iklan Sidebar