Pengertian dan Contoh Majas Anafora Tertidak ada yang kurang - Pada pertemuan terberlalu dan silam kita sudah pernah membahas perihal macam-macam gaya bahasa atau majas. Dari sekian banyak majas yang telah kita bahas, pada pertemuan kali ini kita akan membahas majas anafora yang tidak kalah pentingnya dengan jenis-jenis majas yang lainnya. Yuk mari simak ulasannya
Pengertian Majas Anafora
Majas anafora yaitu gaya bahasa yang memakai pengulang - ulangan kata atau frase sebagai ciri utamanya. Pengulangan kata terletak pada awal kalimat. Pengulangan kata atau frase pada majas anafora bertujuan untuk menjelaskan dan menegaskan perihal gagasan yang ingin disampaikan. Karena majas anafora yang intinya mempunyai maksud sebagai penegasan, oleh alasannya yaitu itu majas ini digolongkan dalam majas penegasan.
Majas anafora sering ditemui di dalam puisi-puisi sebagai maksud untuk mempertegas puisi dan menambah evaluasi estnorma dan watak puisi tersebut. Majas anafora juga sanggup ditemukan dalam kalimat yang berbentuk pertanyaan yang tak membutuhkan tpendapatan. Hal ini alasannya yaitu majas anafora hanya mempertegas pengertian dan klarifikasi yang ingin disampaikan. Selain itu, kalau melihat dari bentuk kalimatnya, majas anafora sanggup dikelompokan dalam serpihan majas paralelisme yang merupakan majas perulangan.
Contoh Majas Anafora dalam Bentuk Puisi
Ibuku sayang, sembilan bulan kau mengandung,
Ibuku sayang, menahan perih memangku beban,
Ibuku sayang, bukan dosa yang kau pangku wahai ibu,
Ibuku sayang, onggokan daging karunia sang pencipta,
Ibuku sayang, air mata pernah berlinang,
Ibuku sayang, meski ku tak tahu itu kapan,
Ibuku sayang, punggukmu yang mulai renta,
Ibuku sayang, lelah menimang daku dalam kandungan,
Ibuku sayang, maaf bu,
Ibuku sayang, demi yang kuasa kan kubaktikan hidupku tuk engkau.
Contoh lain puisi majas anafora
Jakarta sang ibukota, terlihat glamor namun terjarah,
Jakarta sang ibukota, teriakan dari lantai tanah mengemis mencari nafkah,
Jakarta sang ibukota, kawasan istimewa makhluk serakah,
Jakarta sang ibukota, rakyat jelata mengemban asa untuk bernafas di ibukota,
Jakarta sang ibukota, wajah Indonesia yang karam tak dikenal namun menyiksa,
Jakarta sang ibukota, hingga kapan kau bangkit terinjak-injak harga diri,
Jakarta sang ibukota, hingga kapan kami terzholimi tuhaaan,
Jakarta sang ibukota, hidup tersiksa mati pun ku enggan,
Contoh Kalimat Majas Anafora
1. Disini ku berharap, disini ku meminta, disini ku pasrahkan hidupku, disini pula ku menunggumu.
2. Apa yang terjadi pada bangsa ini, apa yang terjadi pada para pemimpin bangsa ini, apa yang terjadi kalau kami terus begini?
3. Kapan kau akan menyadarinya? Kapan kau bisa mengerti? Kapan kau tahu rasa ini?
4. Bukan maksudku menyakitimu, bukan maksudku membohongimu, bukan maksudku pula ku mengakhiri ini tiruana.
5. Indonesia butuh pemimpin yang adil, Indonesia butuh pemimpin yang mendengarkan bunyi kami, Indonesia butuh pemimpin yang bukan hanya bakir bicara.
6. Matamu mengingatkanku akan cerita kita, matamu juga mengingatkanku akan rasa yang dulu pernah ada.
7. Bahasa Indonesia harus dilestarikan, Bahasa Indonesia yaitu bahasa perjuangan, Bahasa Indonesia juga harus disebarkan.
8. Banyak anak tidak sekolah, banyak anak terlantar dijalan, banyak anak yang tak bisa makan.
9. Dahulu kita pernah bersama, berlalu dan silam kita merajut asa, berlalu dan silam kita mengemban janji, tapi semenjak berlalu dan silam kita sudah tak sehati.
10. Sampai kapan rakyat menderita, hingga kapan pemimpin berpesta pora, hingga kapan Indonesia belum merdeka.
Demikian tadi teman artikel tentang Pengertian dan 20 Contoh Majas Anafora Tertidak ada yang kurang. Alangkah baiknya teman juga memahami jenis - jenis majas yang lainnya. Sobat bisa kunjungi artikel lainnya pada situs ini. Semoga apa yang kita bahas kali ini memberi manfaat. Sampai jumpa dan terimakasih.
Advertisement